Beritagan.com –
Romi (8) sejak lahir tidak mengenal sosok ayahnya karena meninggalkan Romi tanpa kabar. Dibesarkan oleh ibunya, Romi berjuang untuk mencapai mimpinya sejak usia muda. Namun, ibunya menderita gangguan jiwa, ketika dia kambuh, ibunya sering menyakiti Romi. Akhirnya Romi pergi ke rumah kakek dan neneknya untuk tinggal bersama neneknya.
Kakek-nenek Romi adalah pembuat sapu dan pencari barang rongsokan. Seminggu gajinya sekitar 50 ribu kalau sapunya dijual dan sisa-sisanya didapat banyak. Romi juga membantu kakek dan neneknya membuat sapu lidi. Terkadang sambil membuat sapu, Romi sambil melantunkan ayat-ayat Alquran yang ia hafal. “Saya sangat mencintai kakek-nenek saya. Mereka sudah tua tapi jagalah aku dan jangan biarkan aku kelaparan,” kata Romi.
Romi ingin bisa melanjutkan pendidikannya, selain bercita-cita menjadi penghafal Al Quran, Romi juga ingin menjadi dokter. “Saya ingin menjadi dokter jadi saya harus terus belajar dan tidak putus sekolah. Walaupun sekarang saya sedang kesulitan, saya ingin bisa mencapai cita-cita saya,” bisik Romi.
Menjalani kehidupan yang menyedihkan, Romi sering diejek oleh teman-temannya. Bahkan ada yang suka memukul kepala Romi. “Tapi aku tidak malu meski hidup ini berat. Tidak apa-apa jika ada yang mengejekku, aku hanya fokus belajar dan mengejar mimpiku,” kata Romi.
Romi sedih karena tidak bisa mengenal ayahnya, dia juga sedih karena ibunya sakit dan sering kambuh. Tapi Romi selalu mendoakan kedua orang tuanya “Allahummagfirlii dzunubii lii waliwaalidayya warhamhuma kama robbayani sogiiro,” kata Romi.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/banturomi”>https://donationline.id/banturomi
Sumber Berita : viralpedia.id