Beritagan.com –
Karung besar itu menjadi saksi perjuanganmu, bagaimana tubuh mungil itu berjalan sejauh 5 KM mencari barang rongsokan yang bisa dijual. Setiap hari berteman dengan debu jalanan, berjalan tanpa alas kaki memungut sampah yang telah mereka buang satu per satu.
Pemulungan Keisya Dari Pukul 13:00 Siang hingga 19:00 Malam
Sampah yang kita anggap kotor dan tidak berarti ternyata sangat berarti bagi mereka, Keisya dan ribuan pemulung lainnya. Mungkin kita bisa makan dengan mudah, tapi tidak dengan mereka, hanya untuk mengobati rasa lapar Keisya harus bekerja keras sebagai pemulung dengan upah yang tidak seberapa.
“Ibu sakit, Keisya harus membantu pekerjaannya” Bu Keisya menderita penyakit maag kronis akibat tidak sering makan, sejak tahun 2018.
Keisya adalah anak seorang pemulung, meski masih sangat muda, ia sudah harus memikirkan bagaimana cara bertahan hidup di tengah kerasnya kehidupan ini. Sampah yang mereka cari tidak bisa langsung dijual, harus dikumpulkan selama sebulan.
Keisya tidak hanya harus berjuang untuk bisa membagi hidupnya, antara mendapat kesempatan belajar atau bekerja membantu orang tua mengumpulkan barang bekas. Berbekal air mineral saja, Keisya terus berjuang untuk masa depannya.
Bantuan Donasi: https://www.donationline.id/perjuangankeisya
Sumber Berita : viralpedia.id