Beritagan.com –
Akibat kondisi tersebut jasa panci milik Pak Dasimen tidak laku. Sekarang dia dipaksa untuk mengemis.
Tidak semua orang bisa memiliki kehidupan yang menyenangkan. Masih banyak orang di luar sana yang hidupnya susah, padahal mereka sudah bekerja keras untuk mencari nafkah. Semacam kisah sedih seorang ayah yang seorang tukang pot handphone, yang dibagikan oleh akun Twitter berikut @tahFatah_.
Apalagi di masa pandemi Covid-19 seperti ini. Hal itu rupanya terus berimbas pada upaya bapak tukang reparasi panci keliling itu. Belum lama ini, jasanya tidak laku. Karena sepinya pelayanan jasa revisi pot, sang ayah terpaksa mencari uang dengan mengemis di pinggir jalan.
“Ya Allah bapak ini sudah coba jualan periuk tapi bisa jadi karena dagangannya kurang laris, kesimpulannya bapak ini sampai begini,” cuit tahFatah_ di Twitter.
Ia juga meminta siapa saja yang melewati Gedangan, Sidoarjo, setelah lampu merah ke Surabaya untuk membantu bapak dengan ikhlas. Dalam foto tersebut, seorang ayah yang baru dikenal bernama Dasimen berjongkok sambil mengulurkan tangannya di sisi jalan raya. Sementara itu, sepedanya yang berisi berbagai pot dengan berbagai dimensi ditumpuk di atas tanaman di belakangnya.
Untuk tahFatah_, sang ayah berusia 65 tahun dan berasal dari Desa Damean, Gresik. Pak Dasimen biasa menawarkan jasanya di dekat Gedangan. Tepatnya setelah lampu merah menuju Surabaya.
Namun karena kondisi, jasa panci Pak Dasimen tidak laku. Saat ini Pak Dasimen terpaksa harus mengemis untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya.
“Nama bapaknya Pak Dasimen. Rumahnya di Damean, Gresik. Bapak ini sebenarnya hanya tukang reparasi panci.
“Karena kondisi dan tidak ada yang melayani penggorengan, kesimpulannya bapak ini tidak ada pilihan (meminta) ini,” tambah Tah Fatah_.
Kisah seorang tukang reparasi pot yang dipaksa mengemis juga viral. Banyak netizen yang prihatin dan terharu melihatnya. Tak sedikit yang rela menyalurkan semangatnya melalui kontribusi terbuka. Namun sayang tahFatah_ mengaku tidak bisa membuka sumbangan untuk Pak Dasimen.
Soalnya waktu itu dia kebetulan lewat dari arah Sidoarjo. Padahal jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, dan ia harus segera kembali ke Surabaya.
“Maaf saya belum bisa membuka kontribusi untuknya, karena saat itu saya kebetulan lewat dari arah Sidoarjo ingin kembali ke Surabaya.”
Meski begitu, tahFatah_ mengucapkan terima kasih kepada warganet yang mau membantu Pak Dasimen dengan memberikannya langsung kepada yang bersangkutan.
“Tidak kuat sebenarnya kalau melihat bapak-bapak lain yang sudah tua, masih harus mencari nafkah, langsung ingat apa yang terjadi pada bapaknya sendiri.”
“Semoga Mama selalu diberikan kesehatan dan diberikan rezeki yang datang tak terduga.”
“Ya Tuhan, terima kasih atas informasinya, kak. Jika saya menemukannya, insya Allah tidak akan membantu.”
“Kalau posisi bapaknya ada di dekat saya, ayolah, saya sangat ingin mengajaknya berjualan cilok. Sehat terus ya Ayah!”
Mungkin teman yang jalan-jalan keliling daerah dan melihat ayah Dasimen, bisa langsung dibalas jasanya atau bisa juga langsung membagikan uang dengan ikhlas. Tetap sehat, Pak, Semangat!
Sumber Berita : viralpedia.id