Breaking News
Bikin Nangis, Kakek 77 Tahun Ini Hanya Bisa Termenung dan Menangis Karena Dagangannya Jarang Laku

Bikin Nangis, Kakek 77 Tahun Ini Hanya Bisa Termenung dan Menangis Karena Dagangannya Jarang Laku

Beritagan.com –

Kakek Surip, dalam usia 77 tahun, masih harus mencari sesuap nasi untuk mencari nafkah. Menjadi penjual salad tumbuk adalah pekerjaan yang dilakukan Kakek. Bahkan sejauh 10 KM Kakek Surip ditempuh dengan berjalan kaki. Sambil membawa barang dagangannya, kakek berjalan dengan ditemani sandal jepit dan topi abu-abunya.

Di musim hujan ini, pembeli jarang membeli Kakek Surip. Apalagi setiap hari hujan deras turun, kakek hanya bisa berteduh atau tidak bisa pergi berjualan. “Nanti dagangannya basah, jadi Kakek lebih memilih untuk tidak menjualnya. Kakek juga tidak memiliki jas hujan atau payung, jadi dia bingung bagaimana cara menjualnya,” kata Kakek Surip.

Gaji yang tidak menentu, membuat kakek sering berpuasa karena tidak punya uang untuk membeli makanan. “Kakek juga harus mengembalikan uang orang lain yang dipinjam untuk modal, dan jika tidak laku, buahnya akan membusuk dan terbuang percuma. Tapi apa boleh buat, Kakek sudah berusaha dan berdoa. Kakek tidak mau hanya mengemis di jalan, Tuhan telah memberikan kesehatan kakek sampai sekarang untuk mengambil rezeki yang Dia berikan, ketika Kakek hanya diam tanpa berusaha, Kakek berbisik sambil terisak.

Cuaca panas atau hujan bukanlah halangan bagi kakek untuk bekerja. Seporsi rujak, Kakek jual seharga Rp. 5.000, dalam sehari 2 atau 3 porsi rujak biasanya terjual.

“Kakek jarang dapat pembeli sehari berjualan, kalau ada satu, paling banyak 2 porsi atau uang 10 ribu yang kakek bawa pulang. Setiap uang yang kamu dapatkan harus ditabung karena kamu tidak tahu kapan kakek akan mendapatkan uang, kamu harus menabung untuk modal membeli buah,” bisik Kakek dengan air mata berlinang.

Oleh karena itu, Kakek Surip kini berusaha menabung untuk modal usahanya sendiri. Dia tidak ingin berhutang dan tidak bisa membayarnya. “Kakek takut berhutang. Takut kakek meninggal sementara hutang belum lunas. Karena kakek hanya tinggal sendiri, jadi tidak ada yang akan mengurus hutang kakek. Ya Allah, mudahkan rezekiku ya Allah..” kata Kakek.

Kakek Surip juga tinggal di gubuk berukuran 1×1 meter saja. Itu juga terbuat dari kayu bekas dan seng. Untuk dinding, Kakek Surip menggunakan spanduk tua dan beberapa tirai sebagai pintu. Untuk tidur pun terlalu sempit, karena kakek harus berhimpitan dengan barang-barang yang ada. Di musim hujan seperti ini, kakek selalu merasa kedinginan, namun orang tua ini tetap bersyukur meski tinggal di gubuk apa adanya karena setidaknya kakek punya tempat berteduh.

Gubuk itu berdiri di atas tanah orang. Kayu yang digunakan sebagai lantai sudah lapuk dan harus diinjak pelan-pelan. Kayunya ditutup dengan sarung dan dijadikan kasur oleh kakek, tanpa selimut dan bantal yang empuk, kakek harus tidur nyenyak agar tenaganya bertambah untuk bekerja keesokan harinya. Lokasi gubuk Kakek juga jauh dari pemukiman penduduk dan dekat dengan taman serta sungai.

“Kalau malam, kakek takut ular dari sungai atau kebun, tapi mau bagaimana lagi. Kakek hanya bisa berdoa agar Tuhan selalu melindungi kakek, amin,” ujarnya.

Karena letaknya jauh dari warga, kakek yang sakit selama seminggu ini tidak ada yang tahu. Kakek juga tidak bisa membeli obat karena tidak punya uang. Hanya meringkuk, lapar sambil menggigil yang dirasakan kakek itu. Seminggu penyakit kakek sembuh sendiri tanpa obat. “Ketika kakek sembuh, dia meminjam uang dari orang untuk modal usaha, karena kakek tidak punya uang lagi untuk membeli buah-buahan dan rempah-rempah,” kata Kakek.

“Mbah juga ingin hasil penjualannya cepat laku agar bisa melunasi hutang dan membeli beras untuk makan. Semoga Allah selalu memberikan kesehatan untuk kakek, rezeki kakek juga semoga Allah mudahkan, amin,” tambah Kakek Surip.

Bantuan Donasi: https://donasionline.id/perjuangankakeksurip”>https://donasionline.id/perjuangankakeksurip




Sumber Berita : viralpedia.id

About ANDRIAN KANAMOTO

Check Also

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Beritagan.com – Selama tiga tahun terakhir, Mbah Repat tinggal sebatang kara di sebuah rumah di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *