Bikin Sedih, Rumah Nenek Asnati Sudah Tak Layak Huni, Takut Roboh Saat Nenek Sedang Tidur

Beritagan.com

“Nenek suka sedih kalau lihat keadaan rumah, kalau hujan bocor kemana-mana, malam jadi dingin karena banyak lubang di kamar dan lantai”

Namanya Nenek Asnati (63). Dia bekerja sebagai kuli membersihkan rumput di ladang, dia melakukannya untuk cucunya yang yatim piatu. Dia harus merawat cucunya selama enam tahun, ayahnya meninggal ketika cucunya masih dalam kandungan, dan ibunya meninggal ketika cucunya baru berusia satu tahun.

Susah walau hanya merawat satu cucu, karena sekarang kekuatannya tidak sekuat dulu, lelah dan sakit di badan sering dirasakan.

“Dimengerti karena Nenek sudah tua, tidak seperti dulu”

Bekerja sebagai tukang (pembersih rumput) tidak setiap hari, terkadang bahkan dalam sebulan belum tentu ada yang membutuhkan. Demi mencari nafkah, apapun yang dia lakukan, dia suka mengumpulkan kencur dari tanaman di pekarangannya. Tapi itupun harus menunggu panen, pembeli langka dan harganya cukup murah.

“Nah, dari kencur tinggal menunggu orang datang, paling banyak dijual per kilonya hanya Rp. 7000, paling dapat 5 kg karena hanya punya sedikit tanah di pinggir rumah”

Ini semua demi cucunya yang masih membutuhkan banyak uang.

“Nenek suka sedih apalagi sekarang sudah waktunya cucu-cucu sekolah, seragamnya hanya pemberian dari tetangga, bukan berarti Nenek tidak mau beli seragam baru tapi susah makan sendiri”

Nenek Asnati berharap cucunya dapat menyekolahkan cucunya dan memperbaiki tempat tinggalnya yang sudah miskin, karena kekhawatiran cenderung mengganggu pikirannya, takut tempat tinggalnya akan runtuh.

“Yang saya pikirkan adalah cucu saya tidak akan memiliki tempat tinggal yang layak, karena sekarang dia suka takut jika hujan deras dan angin kencang khawatir akan runtuh, apalagi rumahnya belum diperbaiki selama lebih dari 20 tahun. bertahun-tahun”

Demi mewujudkan harapannya, setiap kali mendapat rejeki dari kuli, ia menabung untuk membayar bahan.

“Nenek mengumpulkan sedikit demi sedikit dan sudah lebih dari 2 tahun dia mengumpulkan 2 batu bata ramuan kubik”