Related Articles
Beritagan.com –
Hidup dalam keterbatasan tubuh bisa menjadi hal yang sulit untuk dijalani. Beban terus bertambah di saat yang bersamaan, kondisi ekonomi juga sulit. Mungkin itulah yang terjadi pada ibu Nila.
Sejak lahir, Bu Nilah memiliki cacat fisik, kedua kakinya lumpuh. Keadaan semakin menyedihkan setelah suaminya meninggal sejak 2 tahun lalu akibat stroke yang membuatnya harus bekerja keras dalam kondisi fisik yang tidak wajar.
Tapi, ibu mana yang tega membiarkan anaknya kelaparan? Meski kondisi fisiknya tidak normal, Bunda Nilah selalu ingin berusaha mencari nafkah untuk keluarganya.
Setiap hari Ibu Nilah bekerja di sawah sebagai buruh di pagi hari, sehingga sangat sulit baginya untuk berjalan. Perjuangan yang tidak mudah baginya untuk menghidupi kebutuhan kedua anak yatimnya, Jahrudin (10 tahun) Kel dan Zahran (3 tahun).
Kaki Ny. Nilahh yang lemas membuatnya tidak bisa melakukan pekerjaan berat. Namun demi anak-anaknya, Bu Nilah harus bertahan dan bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Rumah yang ia tinggali juga dalam kondisi yang cukup buruk. Kamarnya yang berdinding bambu rapuh dan banyak lubangnya. Kondisi ini diperparah dengan tidak adanya kamar mandi dan sumber air.
Untuk kebutuhan air, Ibu Nilah terpaksa mengambil air 300 m dari rumahnya.
Ekonomi yang sulit membuat keluarga Bunda Nilah terbiasa makan dengan daun singkong sebagai lauknya. Dia mengambil daun singkong ini dari kebun tetangganya.
Tak jarang, para tetangga juga membagikan makanan agar Ibu Nilah dan anak-anaknya bisa makan. Namun, jika persediaan daun singkong tidak tersedia, atau tetangganya tidak menyediakan makanan, ia terpaksa membagikan pisang rebus untuk memberi makan anak-anaknya.
Karena itu, ibunda Nilah berharap bisa berbagi masa depan yang lebih layak untuk kedua anaknya. Nah, bagi kalian yang ingin berbagi semangat untuk berkontribusi kepada Bunda Nilah, kalian bisa menggunakan link berikut ini.
Sumber Berita : viralpedia.id
