Beritagan.com –
Semuanya hidup untuk membantu ibu yang sedang sakit
Pandemi virus corona yang menjadi masalah di hampir semua negara dan wilayah di dunia saat ini menimbulkan cerita sedih dan miris. Tidak hanya pada kesehatan, dampak terhadap perekonomian warga Indonesia, terutama kelas menengah ke bawah, tidak sedikit.
Perekonomian mereka yang ditopang oleh pendapatan harian sangat rentan terkena dampaknya. Karena ketika mereka tidak bekerja, penghasilan mereka juga tidak ada.
Bayangkan jika karyawan informal, pedagang kecil, dan orang yang bekerja serabutan, pasti sangat sulit. Suatu hari mereka tidak bekerja, jadi tidak ada makanan untuk hari itu dan hari berikutnya.
Seperti yang terjadi pada sebuah keluarga di Klaten. Kakak-kakak ini harus rela berjualan ikan hias di sepanjang Jalur Pramuka Klaten Tengah untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. Daniel Wicaksono, 12 tahun dan adiknya Rafael Prasetyo, 6 tahun, harus membantu ayahnya berjualan ikan hias karena ibu mereka terkena stroke.
Jual Ikan Hias Untuk Membantu Kesembuhan Ibu
Beberapa potret aktivitas mereka dibagikan oleh pemilik akun Twitter @Gabby_mns. Potret 2 kakak beradik ini mencari uang dengan berjualan ikan hias di pinggir jalan viral di media sosial.
Saudara-saudara dari Klaten menjalani kehidupan yang penuh perjuangan. Keduanya memutuskan untuk menjual ikan hias di Jalur Pramuka, Kabupaten Klaten Tengah.
Mereka melakukan ini untuk membantu ayah mereka, Aan Subandriyo, 40, yang berjuang mencari uang. Ya, ketiganya memang terus berupaya menggalang dana untuk biaya pengobatan ibu mereka, Hesti Retnowardani, 38, yang menderita stroke.
“Ibunya terkena stroke, adik-adik ini wajib berjualan ikan. Teman-teman bisa membantu. Bagi kalian sedikit, karena itu sangat berarti. Tidak hanya membeli ikan, kalian juga bisa membawakan mereka makan atau minum untuk mereka berdua. . Aku tahu kamu orang baik,” tulis @Gabby_mns di postingannya.
Sepanjang hari, keduanya menjajakan ikan hias yang digantung dan ditaruh di atas ronjong yang terbuat dari kayu dan kawat strimin. Gerobak itu disampirkan ke sepeda jengki ayah mereka yang sudah bobrok.
Kakak-beradik ini umumnya berjualan di pinggir Lintasan Pramuka, Kabupaten Klaten Tengah mulai pukul 10 hingga 12 siang. Sore harinya, mereka dijemput oleh bapak untuk pulang duluan, mengerjakan tugas sekolah.
Kedua anak ini harus berjualan ikan hias untuk membantu perekonomian keluarga karena sang ayah harus membagi waktu antara bekerja dan merawat ibunya yang terkena stroke.
Sang ayah, Aan, harus menemani dan membantu istrinya minum obat, memberinya makan, dan membawanya ke kamar mandi. Sebelum terkena stroke, Hesti juga membantu perekonomian keluarga dengan menjual cilok ke sekolah-sekolah.
Sebelum pandemi Covid-19, Aan biasa menjual ikan hias ke sekolah-sekolah. Kegiatan ini ia lakukan setelah mengantar anak-anaknya ke sekolah dan mengurus istrinya. Setelah ikan hias itu terjual, Aan bergegas kembali karena istrinya sendirian di rumah kontrakan.
Seorang pengguna Twitter juga membenarkan bahwa ibu dua anak itu memang menderita stroke.
“Kabar dari kakak saya, anaknya yang masih kecil itu TK B Krista Gracia (dia satu kelas dengan keponakan saya). Nama adik Rafael. Saat ini, ibu-ibu di sekolah sedang menggalang dana. ibunya sebenarnya terkena stroke dan mereka menjualnya kepada ayahnya,” tulis pemilik akun @taureans1995.
Sementara akun lain menulis bahwa awalnya ayah dua anak laki-laki itu berjualan telur gulung di depan sekolah.
Karena libur sekolah, sang ayah beralih berjualan ikan hias.
Sumber Berita : viralpedia.id