Beritagan.com –
Pakaiannya begitu mencolok, bercorak biru dan kuning dengan polkadot. Wajahnya penuh make-up, sedangkan hidungnya terlihat bulat seperti tomat matang.
Berbeda dengan badut biasa yang sering kita jumpai, badut yang satu ini tidak pernah lepas dari topi putih yang menemaninya seharian berkeliling dari satu tempat ke tempat lain.
Liku-liku Hidup Seorang ‘Badut Syariah’: Dulu Paham, Kini Mengajarkan Al Quran di Banyak Tempat
Di balik dandanan badut yang dikenakan, sosok ‘Badut Syariah’ ini sebenarnya adalah Yahya Edward Hendrawan atau biasa dikenal dengan Ustadz Yahya. Menjadi ‘Badut Syariah’ adalah salah satu keputusan terbesar dalam hidupnya.
Berbeda dengan orang lain dalam berdakwah, Ustadz Yahya memilih berpenampilan seperti badut saat memperkenalkan nilai-nilai Islam. Hal ini karena beliau ingin menciptakan suasana ceria agar suasana belajar anak serius tapi santai.
“Berawal dari sebuah saran, “gimana kalau kalian, saya kemas menjadi abunawas modern? Abunawas yang dakwahnya jenaka dan lucu, tapi kalau bukan abunawas pakai kostum badut.
Mengajar mengaji pada anak-anak dengan kostum badut seperti ini,” ujar Ustadz Yahya.
Tentu saja tidak semua orang bisa menerima inspirasinya. Meski awalnya ditolak oleh kerabatnya, terutama istrinya sendiri, namun apa yang Ustadz Yahya coba akhirnya diterima oleh orang-orang di sekitarnya.
“Awalnya orang tua menolak karena malu karena guru ngaji biasanya pakai baju koko atau semacamnya,” tutur Ustadz Yahya.
Saat ini Ustadz Yahya mengaji di panti asuhan milik kakaknya. Ia juga mengajar mengaji di Panti Asuhan Darussalam An’nur milik gurunya sendiri.
Ia mengajar dari SD hingga SMP. Jika ada waktu luang di luar jam mengajar, Ustadz Yahya kerap berkeliling dengan mengenakan kostum badut untuk menghibur anak-anak di luar panti.
Kebaikan tidak hanya sampai di situ. Saat ini Ustadz Yahya memiliki halaman teks yang bertujuan untuk meningkatkan minat baca anak-anak di sekitar tempat tinggalnya.
Dari hasil menyisihkan penghasilannya sedikit demi sedikit sebagai badut panggilan, kini Ustadz Yahya mampu memiliki halaman teks sederhana dengan koleksi buku yang semakin bertambah dari hari ke hari.
“Harapan saya ke depan, saya ingin memiliki halaman bacaan yang lebih baik lagi untuk meningkatkan minat baca anak-anak di sekitar kita,” kata Ustadz Yahya.
Sumber Berita : viralpedia.id