Beritagan.com –
Siomay Pink adalah brand makanan legal yang sedang viral di Indonesia. Bahkan sosok pemilik usaha, Sriyono beberapa kali muncul di layar televisi pada era 2011.
Selain itu, ia juga ditunjuk sebagai maskot car free day saat itu. Sayangnya ada kesalahan fatal yang membuat bisnisnya anjlok. Perlahan gurita bisnis itu tutup satu per satu.
Hal ini membuat Sriyono harus kembali turun ke jalan dan berjualan keliling menggunakan sepeda. Meski begitu, semangatnya benar-benar mengagumkan. Banyak netizen yang memuji aksinya untuk bangkit dan menginspirasi.
Kini Sriyono berusaha bangkit kembali dari keterpurukan. Selama sekitar dua tahun, dia mulai menjual pangsit lagi.
Seperti dia saat masih muda. Sejak 1979 Sriyono mengaku sudah menjajaki resep siomay dari China dan menjualnya pada 1980.
“Saya keluar dari Palembang sekitar dua tahun lalu. Karena anak saya belajar di sana. Ya, begitulah adanya miss management. Saya menyikapi hal ini, dalam dunia bisnis, tidak ada yang tidak mungkin. Segalanya bisa terjadi. Kita bisa berada di titik terendah jika Tuhan menghendaki,” kata Sriyono.
Sosok Sriyono kerap hadir di layar televisi di berbagai acara. Bahkan berkat popularitasnya, bisnis pangsit semakin sukses.
Kemudian dia membuat merek sendiri ‘Siomay Pink’ dan sudah legal di negara bagian. Sayangnya karena kesalahan manajemen, cabang perlahan ditutup.
Dari 15 cabang tersebut, empat di antaranya merupakan yang terbesar. Kemudian tutup juga 11 cabang kecil lainnya.
“Saya mulai dari 2010 dan mulai mengembangkan 2011, saya memiliki 15 poin penjualan saat itu. Sampai berapa tahun kemudian terjadi kesalahan manajemen. Semua gerai besar saya tutup,” kata Sriyono.
Sriyono sukses hingga disebut-sebut sebagai miliarder. Tapi dia harus mengakhiri bisnisnya pada tahun 2017. Setelah dia kehilangan miliaran rupiah.
“Sampai titik terendah yang benar-benar habis di tahun 2017. Itu selesai. Dalam 6 tahun terakhir, jika kita hitung, kerugian saya mencapai miliaran,” kata Sriyono.
Meski begitu, ayah satu anak ini tetap tegar dan merespon positif.
“Tapi karena ini duniaku, ya aku menikmatinya. Sehingga dalam hidupku tidak ada beban. Aku menerima bahwa tidak ada yang tidak mungkin,” tambahnya.
Diketahui, pelaku penyimpangan adalah sejumlah karyawan. Namun, Sriyono sama sekali tidak menyalahkan mereka.
“Tidak curang. Kesalahan paling fatal, banyak penyimpangan yang dilakukan oleh karyawan saya, oleh orang-orang kepercayaan saya. Saya ingin memperbaiki kesalahan saya dan memulai bisnis saya lagi,” kata Sriyono.
Sumber Berita : viralpedia.id