Beritagan.com
Hari itu, ia tak sengaja bertemu ibunda Lawiyah di sebuah desa di Sulawesi Selatan, tepatnya di Jalan Barombong. Membawa mangga yang disimpan di atas kepalanya sambil meneriakkan “Mangga… Mangga”.
Setelah didekati, sang ibu bercerita bahwa ia memiliki anak tunggalnya yang saat ini berusia 26 tahun yang menderita hidrosefalus sejak usia 5 bulan.
“Di rumah yang menjaga suami saya, Pak, kami bergiliran merawatnya, jika dia yang merawat saya,”
Mangga yang ia jual dibeli dari pasar terlebih dahulu, kemudian dijual dengan harga 2 ribu per buah. Berjalan di bawah terik matahari membuat ibu Lawiyah kelelahan dengan keringat yang bercucuran.
Suami ibu Lawiyah bekerja sebagai petani di sawah dari pagi hingga siang hari. Upah yang diperoleh hanya berupa beras, bukan uang.
“Alhamdulillah kami bersyukur bisa makan karena gaji bapak berupa nasi, hanya ibu yang memikirkan gizi nawir dan lauk pauknya,”
Dalam suatu perdagangan, ibu Hawiyah membawa 20 buah mangga, tetapi hanya 7-8 buah mangga yang terjual. Kemudian sesampainya di rumah, ibu Lawiyah mampir ke toko untuk membeli Indomie sebagai lauk untuk kesehariannya.
Bisa dibayangkan jika suatu saat dagangan ibu Lawiyah tidak laku sama sekali? dan bagaimana nutrisi Nawir, anaknya bisa terpenuhi?
Sedih membayangkan keluarga kecil ini. Bergotong royong memberikan nutrisi bagi anak-anaknya di tengah keterbatasan ekonomi. Maukah Anda membantu ibu Lawiyah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari?
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/ibulawiyah”>https://donationline.id/ibulawiyah
Sumber Berita : viralpedia.id