Breaking News
Kisah Perjuangan Kakek Komar, Mencari Barang Bekas Di Tumpukan Sampah Demi Biaya Pengobatan Sang Istri

Kisah Perjuangan Kakek Komar, Mencari Barang Bekas Di Tumpukan Sampah Demi Biaya Pengobatan Sang Istri

Beritagan.com –

Kakek Komar (71 tahun) mencari barang bekas di tumpukan sampah di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir Tasikmalaya, badannya bungkuk, jalannya pincang. Setiap hari ia berjalan ke TPA Sampah untuk mencari nafkah agar bisa menghidupi dan merawat istrinya.

Usai salat tajjud menjelang subuh, kakek Komar sudah bergelut di dapur memasak nasi di tengah keterbatasan fisiknya menggunakan kompor dan kayu seadanya. Menjelang pukul 7, ia mulai bersiap-siap untuk pergi ke TPA, dengan terhuyung-huyung ia membawa tas lusuhnya berisi sarapan dan minuman seadanya untuk dimakan selama bekerja.

Dari tumpukan sampah yang orang lain anggap tidak berarti apa-apa, tapi bagi Kakek Komar adalah sumber penghidupan. Sepotong demi sepotong tumpukan sampah ia pilih untuk kemudian dikumpulkan untuk dijual. Tidak setiap hari dia mendapat uang, sampah yang dia dapatkan dari memilahnya tidak menentu, mengingat fisik Kakek Komar tidak terlalu kuat untuk berdiri dan terkena panas dalam waktu yang lama.

Ketika Kakek Komar merasa lelah dan kepanasan, ia menepi ke sebuah gubuk yang ia buat di tengah tumpukan sampah sebagai tempat berteduh dan sekedar minum air atau makan apa yang ia bawa dari rumahnya. Berdasarkan hasil kerja Kakek Komar yang seharian bekerja, ia hanya bisa membawa uang sebanyak 70 ribu yang biasanya ia dapatkan setelah sebulan mengumpulkan sampah. Itupun jika dia mendapat banyak sampah, apalagi sejak pandemi, harga berang-berang bekas yang dia jual turun cukup drastis.

“Tidak apa-apa asalkan masih diberi kesempatan dan kekuatan dari Tuhan untuk berkarya, apapun itu asalkan halal dan berkah” -Kakek Komar

Di tengah segala keterbatasan dan kesulitan hidupnya, Kakek Komar tidak pernah mengeluh dan menyusahkan putranya, meski kondisinya sudah sangat tua, namun ia mengaku harus terus menghidupi istrinya yang sedang sakit dan terbaring selama satu tahun. .

Bukannya saya tidak mau di rumah, istirahat, tapi saya tetap punya kewajiban untuk memenuhi kebutuhan istri saya yang sedang sakit, belum lagi harus beli popok karena tidak apa-apa, kebutuhan masih banyak, jadi rezeki itu harus di jemput dengan usaha– Kakek Komar

Mereka juga tinggal di rumah semi permanen (panggung) yang sudah puluhan tahun mereka tinggali, banyak yang berlubang dan rapuh.

30 menit menjelang dzuhur, biasanya kakek Komar Sudha mulai bersih-bersih untuk pulang, ia menyempatkan diri untuk menyelesaikan pekerjaan jauh sebelum adzan dzuhur karena tidak mau ketinggalan shalat berjamaah di masjid bersih dari sampah-sampah yang menempel ke tubuhnya.

Pak Komar hanya punya satu harapan, dia ingin beristirahat di hari tuanya dengan rumah yang nyaman dan aman dan juga ingin mengobati istrinya yang sudah setahun sakit.

Bantu Donasi Klik Link Berikut : https://kitabisa.com/campaign/bantukakekkomar




Sumber Berita : viralpedia.id

About ANDRIAN KANAMOTO

Check Also

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Beritagan.com – Selama tiga tahun terakhir, Mbah Repat tinggal sebatang kara di sebuah rumah di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *