Beritagan.com –
Setiap malam Nenek menangis ketakutan, karena gubuk yang ditinggalinya hampir roboh.
Gubuk itu lebih mirip reruntuhan yang sudah tidak layak huni lagi, tetapi tidak ada tempat bagi Nenek Tarkimah untuk berteduh di masa tuanya, Nenek tidak bisa berbuat apa-apa, apalagi memperbaikinya untuk makanan. Nenek kadang bingung dan sering harus menahan lapar.
“Ketika tim Rumah Yatim masuk, kami disambut dengan lubang di atap, melihat pintu kamar hanya menggunakan plastik bekas dan ketika kami melihat kamar di kanan dan kiri berlubang, ketika hujan semua air masuk. tidak lagi melalui celah-celah tetapi air hujan membanjiri ruangan karena lubang-lubangnya. Itu terlalu besar” Kisah relawan Rumah Yatim
Sedihnya Nenek Tarkimah sudah tidak ada lagi nasi dan bahan makanan lainnya. Biasanya Nenek makan daun keladi dan daun pepaya untuk menyumbat perut.
“Nasi habis, Nenek hanya bisa mengadu kepada Tuhan Nak, Nenek di dunia ini hidup sendiri. Nenek dulu buruh tani, tapi sekarang tidak ada yang mau menggunakan tenaga Nenek karena pekerjaannya terlalu lambat, Nak,” kata Nenek Tarkimah
Bantuan Donasi: https://www.donationline.id/bantunektarkimah
Sumber Berita : viralpedia.id