Beritagan.com –
Melayani negara, bangsa dan warga negara, sudah selayaknya guru mendapat julukan khusus, “pahlawan tanpa pamrih”. Karena mereka, anak bangsa terlahir cerdas. Dan karena mereka juga tertanam dalam belajar, tata krama, dan terampil dalam keterampilan mereka.
Meski sangat berpengaruh dalam kehidupan warga negara, namun tidak semua guru mendapatkan apa yang disebut dengan “kesejahteraan”. Masih banyak guru yang tidak menerima gaji yang layak. Terutama guru yang bertugas di tempat terpencil.
Sedangkan jam kerja mereka dengan guru di kota sama, apalagi ada yang wajib menambah jam mengajar karena kekurangan tenaga pendidik.
Dan nasib ini juga diterima oleh guru bahasa Arab di sebuah SMP di Kecamatan Bandar Pasir Mandoge, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
Dia adalah Nasrallah. Nasrullah hanya menemukan pembayaran sebesar Rp. 144 ribu dalam satu bulan, atau hanya dibayar Rp. 6 ribu per jam.
Ia terharu, meski upah yang diterima tak sebanding dengan peluh dan lelahnya, Nasrullah mengaku bersyukur dan ikhlas menjalani profesinya.
“Saya mengajar di beberapa tempat dan total gajinya segitu (Rp 6 ribu per mengajar). Tapi saya bukan nilai, tapi kecerdasan kekanak-kanakan. Saya mengajar dengan tulus, kalau tidak dibayar tidak masalah,” katanya, dikutip Tribunnews. com.
Sumber Berita : viralpedia.id