Breaking News
Potret Perjuangan Pak Suyatno Rela Tempuh 79 Km Berjualan Sapu Lidi, Demi Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Potret Perjuangan Pak Suyatno Rela Tempuh 79 Km Berjualan Sapu Lidi, Demi Bertahan Hidup di Tengah Pandemi

Beritagan.com –

Rakyat kecil sangat di tengah pandemi corona saat ini sangat terpojok. Untuk memenuhi kehidupan sehari-hari terus sulit, sedangkan ketika tidak ada pandemi corona, hidup masih sulit. Tapi apa boleh buat, hidup adalah hidup, harus selalu dijalani.

Hal yang sama juga dialami Suyatno (65). Mengutip Suara, demi sesuap nasi, Pak Sunatno rela menempuh jarak 79 kilometer hanya untuk berjualan sapu lidi.

Rumahnya terletak di Temanggung, sedangkan lokasi jualannya berada di kota Surabaya. Dia telah bekerja sebagai penjual sapu selama bertahun-tahun.

Menjelang subuh Pak Suyatno sudah berangkat dari rumahnya menuju kota Semarang menggunakan angkot, dan tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Dari kota Semarang, ia ingin melanjutkan ekspedisi ke 3 tempat lain di kota itu untuk berjualan.

“Ada beberapa titik, antara lain Jangli, Sampangan, dan Gombel untuk menjual sapu saya,” katanya.

Selama bertahun-tahun berjualan sapu lidi, Pak Suyatno mengaku baru pertama kali ini merasa penjualannya benar-benar sepi dari pembeli. Dia hanya bisa menghasilkan Rp 17.000 per hari. Itu juga tidak bersih, masih dipotong biaya transportasi.

Namun, Pak Suyatno selalu tak kenal lelah. Sebab, menurutnya, yang utama adalah usaha dan doa.

Karena menyadari sepinya pembeli, Pak Suyatno pun hanya membawa 10 sapu lidi untuk dijual. Sebab, dia tidak berani membawa banyak sapu lidi karena takut tidak laku.

Sangat sulit mencari pembeli. Cuma bisa 6 sapu, Pak Suyatno sudah sangat berterima kasih.

Pak Suyatno memiliki 3 orang anak dan seorang istri. Menurutnya, merekalah yang harus diprioritaskan untuk didukung setiap hari. Selain itu, dia ingin menjual beberapa barang lain untuk mendapatkan penghasilan bonus.

Tapi bagaimana lagi, dia tidak punya modal untuk usaha bisnis lain, dia hanya bisa membuat modal berjualan sapu.

Meski pembelinya sepi setiap hari, Pak Suyatno sangat bersyukur masih ada orang baik di sekitarnya. Dia masih mendapat dorongan utama dari pemerintah, atau pihak lain.

“Kalau hanya mengandalkan sapu, itu bisa berarti keluarga saya sudah lama tidak makan. Saya bersyukur banyak bidadari yang membantu saya,” ujarnya.

Perjuangan hidup Pak Suyatno sangat kuat, terutama untuk keluarganya. Semoga dia diberikan kesehatan dan keberuntungan. Begitu juga dengan orang lain yang bernasib sama yang sedang berjuang di tengah pandemi corona ini. Amin!




Sumber Berita : viralpedia.id

About ANDRIAN KANAMOTO

Check Also

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Beritagan.com – Selama tiga tahun terakhir, Mbah Repat tinggal sebatang kara di sebuah rumah di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *