Beritagan.com –
Sungguh miris apa yang dirasakan Pak Amin.
Wabah virus corona yang sedang berlangsung telah membawa kesengsaraan tertentu bagi banyak orang. Tak terkecuali keluarga pria bernama Amin ini. Ia terpaksa tinggal di gubuk kecil dan terpisah dari keluarganya untuk sementara waktu.
Mengutip dari liputan. com( 14/5/ 2020), Amin terpaksa mengungsikan istri dan anaknya ke rumah mertuanya karena kesulitan mencari nafkah. Tak hanya itu, kaki kirinya yang sering sakit juga menjadi alibi lainnya. Kaki kiri Amin bengkak dan berwarna kemerahan.
Sayangnya, selama ini ia belum sempat memeriksakan penyakitnya karena tidak memiliki biaya BPJS atau fasilitas untuk berobat. Karena itu, Amin lebih memilih tinggal di gubuknya yang terletak di Desa Wedas Nenggang, Desa Sindangsari, Kecamatan Petir, Kabupaten Serbu, Banten.
Gubuk berukuran 2×2 m ini dibangun di atas lahan industri dengan bahan seadanya. Atapnya terbuat dari anyaman daun kelapa, sedangkan dindingnya terbuat dari sisa karung, terpal, dan seng. Posisinya sendiri juga terletak di pinggir kolam, tanaman bambu, dan kebun kangkung.
Padahal, tempat Amin jauh dari layak. Juga tidak ada kamar mandi atau dapur. Karena itu, ia dan keluarganya biasanya pergi ke pemandian umum di desanya untuk mandi, kakus, dan mencuci.
“Dulu istri saya tinggal di gubuk, sekarang dititipkan ke rumah mertua karena tidak ada nasi,” kata Amin, dikutip dari Liputan6.
Selama ini pria berusia 35 tahun ini bekerja sebagai buruh lepas. Terkadang ia juga menjadi porter di Pasar Petir dengan penghasilan yang sangat besar yaitu Rp. 50 ribu per hari.
Sumber Berita : viralpedia.id