Beritagan.com –
Kehendak ayah begitu mulia, begitu juga dengan cara dia menjalani hidup.
Ketika usia sudah memasuki usia tua, umumnya sebagian besar dari mereka menikmati hari dan bersantai. Namun, bagi sebagian orang lanjut usia, mereka selalu bekerja sekeras yang mereka lakukan saat masih muda.
Begitu juga dengan Abah. Mengutip dari Kitabisa. com, kisah Abah begitu sedih dan menginspirasi, membuat jantungku berdebar.
Kaki Abah berkerut. Tubuhnya juga telah membungkuk. Namun, Abah selalu bersemangat berjalan-jalan di Pasar Ciranjang, Jawa Barat, untuk menjual sapu lidi yang dibawanya. Dari rumah menuju pasar, Abah harus berjalan kaki sekitar 20 kilometer. Penghasilannya sangat besar, hanya Rp. 25 ribu. Namun, terkadang sapu yang dibawa hari itu tidak bisa terjual hingga sebulan.
Di masa lalu, Abah adalah seorang petani. Namun seiring berjalannya waktu, tubuh Abah terus menjadi gemuk. Pemilik sawah juga tidak tega melihatnya dan mengistirahatkan Abah sebagai petani. Saat ini, dia berusia 81 tahun dan masih mencari nafkah dengan menjual sapu. Karena sudah tua, istrinya di rumah juga berjaga-jaga jika Abah pulang melewati jam pulang biasanya, khawatir tersesat.
Meski sudah tua, Abah tidak lupa beribadah. Ia sering shalat berjamaah di masjid, dan juga mendalami Alquran. Ia juga aktif bersedekah, baik kepada anak-anak maupun kepada siapa saja yang ditemuinya dalam perjalanan dari hasil penjualannya.
Kondisi Abah bisa dikatakan serba kekurangan. Tapi Abah tidak sempat menangis, malah suka memberi sedekah. Apalagi, satu-satunya keinginan Abah di akhir zaman adalah bisa mengunjungi Tanah Suci bersama istrinya.
Begitu mulianya Abah dan cita-citanya. Jika Anda ingin menyisihkan sebagian rezeki Anda untuk Abah, klik Link ini
Sumber Berita : viralpedia.id