Beritagan.com –
Ketika seseorang telah mencapai usia tua, umumnya mereka harus menikmati waktu bersama orang-orang terdekat dan keluarga. Karena umumnya di masa muda mereka telah berjuang keras, sehingga di masa tua mereka harus istirahat dan benar-benar menikmati hidup.
Namun kenyataannya masih banyak lansia yang walaupun sudah berusia lanjut namun tetap bekerja keras. Apalagi hasilnya bukan lagi untuk dirinya sendiri, melainkan dibagikan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Mengutip dari Kitabisa. com, cerita tersebut ternyata juga dimiliki oleh Mbah Tuminem. Usianya sudah mencapai 80 tahun. Meski demikian, Mbah Tuminen tetap bekerja keras membongkar bebatuan, terutama dari pagi hingga malam di tepian Kali Progo.
Mbah Tunimen sudah tua. Tulang dan persendiannya tidak sekuat saat masih muda. Selain itu, nyatanya Mbah Tuminem sudah tidak bisa lagi melihat alias buta. Penglihatannya mungkin hitam, tapi hatinya cerah. Penghasilan yang diperolehnya dari pagi hingga malam ia gunakan untuk bersedekah.
“Alhamdulillah, walaupun saya tidak bisa melihat tapi Allah telah memberikan saya hati yang cerah untuk terus berbuat baik.”
Sementara itu, bekerja sebagai pemecah batu kali di suia Mbah Tuminem tidak lagi mudah. Tulang dan persendiannya rapuh. Satu keranjang pecahan batu hanya dijual seharga Rp 2.500, itupun kalau ada yang Bali. Jika tidak, Mbah Tuminen kembali tanpa hasil.
Terkadang, Mbah Tuminem rela minum air mentah dari sisa botol kotor, dan makan nasi sisa kemarin. Kalaupun ada beras, Mbah Tuminem malah membagikannya kepada teman-temannya di bantaran sungai. Ya ampun, itu sangat baik Ms.
Sumber Berita : viralpedia.id