Beritagan.com –
Kakek Kamsi (75) tinggal seorang diri di gubuknya yang sudah lapuk. Untuk kebutuhan sehari-hari, kakek menjual batang singkong. Dari seikat batang singkong harganya 5 ribu rupiah. Sering kali jualan kakek tidak laku, kalau ada yang beli kakek senang karena akhirnya bisa makan. “Kakek perjalanan sampai 2 KM sehari, kadang hanya seikat yang dijual. Seringkali tidak ada yang membelinya, jadi Kakek hanya bisa menahan rasa laparnya jika tidak punya uang,” kata Kakek Kamsi.
Batang singkong yang dijual milik orang lain, jadi Kakek hanya menjualnya. Jika seseorang membelinya, Kakek mengumpulkan cukup uang untuk membeli beras. Uangnya tidak akan cukup untuk membeli lauk pauk. Beli beras saja, Kakek harus menabung berhari-hari. “Kalau punya nasi, bisa dimakan dengan garam saja. Karena sering tidak laku, butuh berhari-hari untuk membeli beras. Tapi kalau tidak punya uang sama sekali, hanya bisa minum air untuk memblokade perut. perut,” kata Kakek dengan air mata berlinang.
Istri kakek meninggal setahun yang lalu dan kakek tidak memiliki anak. Di masa tuanya, kakek hanya bisa mengandalkan dirinya sendiri dengan menjual batang singkong. Meskipun kelaparan dan kesulitan, Kakek terus berjuang. “Kakek hanya bisa bersabar dengan nasibnya. Kakek hanya bisa berusaha dan berdoa, agar Tuhan memberikan kemudahan rezeki untuk kakek, amin,” ucapnya lirih.
Kakek Kamsi tinggal di sebuah rumah tua. Rumah kakek ditanahkan, dindingnya terbuat dari kayu yang sekarang kondisinya sudah lapuk dan banyak lubangnya. Atapnya juga berlubang, saat hujan air akan membasahi bagian dalam rumah Kakek. Kakek juga sedih ketika air hujan yang bocor membasahi tempat tidurnya, karena dia bingung harus tidur di mana, sementara tempat istirahat hanya basah.
Kakek sangat ingin merenovasi atap rumahnya, tapi uangnya belum ada. Untuk membeli beras, Kakek harus menunggu berhari-hari. Kini kakek hanya bisa bersabar saat hujan membasahi rumahnya, karena apa yang bisa kamu lakukan? “Saya memang ingin merenovasi atap, tapi kakek susah makan, apalagi uang untuk memperbaiki atap,” kata Kakek Kamsi.
Kakek juga ingin memiliki kamar mandi yang layak di rumahnya. Kamar mandi di rumahnya kini tidak memiliki atap, dan terbuka tanpa dinding sebagai penutup. Kakek juga harus menimba air dari sumur ketika dia membutuhkan air bersih. Karena kondisi kamar mandi yang seperti itu, Kakek akhirnya harus berjalan kaki ke WC umum untuk keperluan buang air kecil dan mandi. “Saya sangat ingin memiliki kamar mandi yang layak di rumah, jadi tidak akan sulit jika Kakek ingin pergi ke air. Apalagi di tengah malam, Kakek susah ke WC umum di pinggir jalan,” kata Kakek sambil menahan air mata.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/bantukakekkamsi”>https://donasionline.id/bantukakekkamsi
Sumber Berita : viralpedia.id