Beritagan.com –
Setiap pagi anak yatim piatu ini pergi ke lampu merah dekat rumahnya untuk menjual tisu. Anak laki-laki ini, namanya Agam. Agam berjualan tisu seharian dan menghasilkan sekitar 10 ribu rupiah. Uang yang didapatnya diserahkan kepada ibunya di rumah.
Sejak ayahnya meninggal tahun lalu akibat Covid-19, bocah 9 tahun ini rela menjual tisunya kepada orang yang memberhentikan kendaraan di lampu merah. “Saya ingin membantu ibu. Kasihan ibu, dia harus menjaga Ade dan tidak bisa mendapatkan pekerjaan, karena sulit bagi siapa pun untuk menerima ibu bekerja,” kata Agam lembut.
Terkadang tisu yang dijual Agam tidak laku sama sekali. Apalagi di masa pandemi ini, orang-orang menjaga jarak dengan Agam saat Agam mendekat dan menawarkan tisunya. Agam sering merasa sedih, meski keluarganya harus makan, adiknya juga membutuhkan susu formula.
Terkadang tetangganya memberikan makanan kepada keluarga kecil Agam karena khawatir dengan kondisi keluarga Agam. “Kadang ada yang memberi kita sepiring nasi atau 2 piring untuk kita makan, mereka mungkin merasa kasihan melihat kita kelaparan tanpa nasi,” kata Agam pelan.
Agam juga memiliki seorang adik perempuan yang berusia 16 tahun. Kakak laki-lakinya juga bekerja serabutan sebagai pekerja kebersihan di rumah orang lain. Gajinya biasanya sepiring makanan. “Biasanya sore hari, abang membawa sepiring makanan ke rumah untuk kita makan. Makanannya sering digoreng, atau lauk untuk dimakan,” kata Agam.
Sekarang Agam ingin menjual tisu agar dia punya banyak uang untuk menjual makanan bersama ibunya. “Saya ingin punya gerobak agar bisa berdagang sosis atau ayam bakar dengan ibu saya,” kata Agam.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/perjuanganagam”>https://donationline.id/perjuanganagam
Sumber Berita : viralpedia.id