Beritagan.com –
Namanya Meisa (10 tahun) dan adiknya Putri (6 tahun) keduanya merupakan cucu dari nenek Sutiah (59 tahun) yang tinggal di desa Kedokan Sayang, Kabupaten Tegal.
Meisa dan Putri adalah dua bersaudara, mereka sama-sama ditinggalkan oleh ayah mereka yang baru saja meninggal, penyebab kematian ayahnya adalah karena penyakit lambung. Sementara itu, ibu Meisa dan Putri saat ini sedang bermigrasi untuk mencari pekerjaan.
Sekarang meisa dan putrinya tinggal bersama nenek mereka Sutiah. Nenek Sutiah yang hanya bekerja sebagai buruh panggilan yang penghasilannya tidak menentu, merasa sedih bisa menghidupi kedua cucunya. Terkadang mereka hanya makan seadanya.
Apalagi saat ini kondisi pasien mengalami sesak napas dan sudah tidak mampu lagi melakukan pekerjaan yang sangat berat. Menambah beban nenek. Hanya untuk makan lebih sedikit, saya lebih mementingkan nyawa cucu saya, mas” kata nenek Sutiah.
Melihat sang nenek berjuang membuat hati kedua anak yatim ini tergerak. Meisa yang saat ini duduk di bangku kelas 4 SD terpaksa harus mencari uang tambahan. Setiap hari meisa melakukan pekerjaan menjemur ikan pari bersama adiknya, dari hasil menjemur beras mereka dibayar Rp 2000 rupiah.
Apapun yang mereka lakukan dari membantu tetangga memanen bawang merah saat musim panen tiba. Semua itu dilakukan Meisa dan Putri untuk membantu nenek tercinta. Orang terkadang memberi mereka pakaian, karena mereka tidak memiliki pakaian yang bisa mereka gunakan setiap hari.
Melihat nenek menangis sedih saat diwawancarai oleh tim panti asuhan, meisa pun meneteskan air mata karena tidak sanggup menanggung beban sedih yang saat ini dialaminya. Meisa dan putrinya ingin sepeda untuk pergi ke sekolah, ”kata kedua anak yatim piatu itu.
Sang nenek berharap kedua cucunya bisa tersenyum seperti anak-anak di luar sana yang mampu dan tidak kekurangan sandang dan pangan yang sedang dialami kedua cucunya saat ini.
Bantuan Donasi: https://www.donationline.id/kakakberadikyatim
Sumber Berita : viralpedia.id