Beritagan.com –
Perkenalkan, namanya adalah kakek Durjalil (78 tahun) ia tinggal di desa Bengle, kabupaten Tegal, Jawa Tengah. Lelah, sedih, lapar itulah yang dirasakan lelaki tua ini setiap hari.
Di masa tuanya kakek ini ikhlas dan tabah menyusuri jalan demi bertahan hidup. Kakek Durjalil adalah seorang pembuat sepatu. Pekerjaan ini sudah ia lakukan sejak puluhan tahun yang lalu, sementara langkah tuanya membawa sol sepatu membawa barang bawaan, untuk berjalan di sepanjang jalan.
Seringkali dia pergi dengan air mata berlinang. Kakek Durjalil menagih sol sepasang sepatu hanya dengan Rp. 10.000. Penghasilan sehari-hari kakek Durjalil hanya Rp. 20.000. Tak terbayangkan dalam sehari dia hanya mendapat 2 pasang sandal.
Kakek Durjalil hanya bisa bersedih sambil meneteskan air mata lagi. Keadaan ekonominya sangat menyedihkan. Dia tidak punya rumah, hidupnya hanya menumpang di rumah seseorang. Kakek memiliki 6 anak, salah satunya telah meninggal.
Tapi itu sangat menyedihkan. Lima anak yang tersisa tidak peduli dengan kakeknya, bahkan salah satunya tidak mengakui kakek Durjalil sebagai orang tua. Kakek Durjalil menceritakan kisahnya sambil menangis.
Dan beliau berkata, “Walaupun saya membesarkan mereka dari kecil dengan kebaikan, mas, tapi balasannya pahit dengan kakek,” kata kakek Durjali sambil menangis. Untuk makanan, kakek Durjalil sangat kekurangan, pernah berhari-hari tidak makan.
Kakek Durjalil lelah, tetapi Kakek Durjalil rela bekerja di hari tuanya agar tidak menjadi pengemis. Kakek Durjalil sangat ingin mendapat bantuan biaya hidup, agar bisa mencari nafkah di masa pandemi ini. Ketika tim pertama kali bertemu kakek, dia sedang beristirahat kelelahan di jalan di atas jembatan sungai.
Bantuan Donasi: https://www.donationline.id/kakekdurjali
Sumber Berita : viralpedia.id