Beritagan.com
Ibu Neng (54) adalah seorang ibu tangguh asal Sumatera Utara yang menjadi buruh tenun untuk menghidupi anak-anak tunagrahita. Suaminya meninggal 15 tahun yang lalu, dan dua anaknya yang lain sudah menikah dan tinggal jauh dari ibu Neng. Sedangkan anak kedua tinggal di salah satu pondok pesantren yang dibiayai oleh pamannya.
Khairi (17) menderita keterbelakangan mental sejak lahir yang membuatnya tidak bisa bersekolah seperti anak-anak lain di luar sana. Ibu Neng mengeluarkan modal 50 ribu untuk membeli bambu. Dari modal tersebut Bu Neng bisa memproduksi tampi sebanyak 20 buah yang dijual dengan harga 7 ribu per cup. Kalau dihitung dalam seminggu, Bu Neng hanya dapat 20 ribu.
Tentu saja itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan anak bungsunya. Mendampingi anaknya hingga dewasa menjadi tanggung jawab ibu Neng sekaligus menjadi pengganti peran ayah bagi anaknya. Tak jarang mereka berdua sering kelaparan karena tidak memiliki nasi di rumahnya yang sederhana.
Khairi sering marah karena penyakit yang dideritanya. Bahkan, dia sering merusak barang-barang di sekitarnya saat dia sakit. Apalagi ibu Neng tidak mampu membeli susu karena tidak punya uang sama sekali.
“Saya mau minta bantuan keluarga saya yang bingung, mereka juga dalam kondisi yang sama dengan saya,”
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/ibuneng”>https://donationline.id/ibuneng
Sumber Berita : viralpedia.id