Beritagan.com –
Sudah setahun ini Dwi hampir tidak pernah melihat ibu dan ayahnya lagi.
Sejak orang tuanya bercerai dan memiliki keluarga sendiriDwi yang berusia 15 tahun tinggal bersama bibinya.
“Sejak ibu dan ayahnya bercerai, Dwi tinggal bersama saya. Ibu dan ayah memiliki keluarga baru mereka sendiri.”
Ketika tumor ganas mulai muncul di pipinya, hanya bibinya yang merawat Dwi dengan penuh kasih sayang.
Ibunya pernah datang untuk merawat Dwi di Makassar dan kemudian kembali ke keluarganya di Kendari.
Bahkan tantenya yang berutang sana-sini agar Dwi bisa berobat. Dwi pernah sekali operasi, tapi lukanya terinfeksi karena kesulitan ekonomi, sehingga Dwi tidak bisa kembali ke rumah sakit.
Sebelum sakit, Dwi adalah anak yang sangat pintar mengaji. Al-Qur’an membuat hatinya tenang ketika ada perselisihan keluarga ketika orang tuanya belum bercerai.
Bahkan Dwi menjadi andalan sekolahnya untuk mengikuti lomba mengaji karena sering menjadi juara pertama
Kini bahkan untuk sekedar membuka mulut Dwi tak mampu.
Rasa sakit yang begitu hebat di rahang dan pipinya membuat Dwi tak bisa lagi berbicara. Untuk berkomunikasi dengan bibinya, Dwi harus menulis di kertas atau mengetik di ponsel.
Gadis kecil ini membutuhkan operasi rahang dan operasi wajahtetapi biayanya sangat besar dan tidak ditanggung oleh BPJS.
Begitu juga dengan transportasi dan obat-obatan yang juga memakan biaya hingga puluhan juta.
Kini Dwi hanya menahan sakit dengan obat tradisional yang diminum dan dioleskan, seperti teh bajaka dan mangosai.
Jika tidak segera dioperasi rahang dan wajah, infeksi di wajah Dwi bisa bertambah parah, Dwi akan semakin sulit makan dan bernapas, bahkan bisa membahayakan nyawanya.
Bantuan Donasi: https://kitabisa.com/campaign/bantumengembalikancepatdwyramadani
Sumber Berita : viralpedia.id