Kisah Perjuangan Kakek Penjual Kue, Berjuang Cari Nafkah Demi Istri dan Anak Disabilitas

Beritagan.com –

Selama 20 tahun terakhir, Kakek Munir berjualan kue keliling untuk menghidupi istri dan anaknya yang cacat.

Setiap hari, Kakek mengayuh sepeda tuanya keluar masuk gang sejauh 5 kilometer. Kadang-kadang, anak ikut kakek walaupun agak susah jalan karena bentuk kaki yang tidak sempurna.

Sungguh memilukan, di usia yang begitu tua, Kakek harus menanggung begitu banyak beban. Dengan tenaga yang minim dan pendengaran yang berkurang, Kakek turun ke jalan dengan harapan penghasilan hari ini bisa digunakan untuk menghidupi istri dan anak-anaknya. Terkadang, ketika kaki sudah tidak mampu lagi mengayuh sepeda, Kakek berhenti di pinggir jalan untuk beristirahat.

Kakek ini pernah ditipu orang seharga 500 ribu. Kakek tidak menyadari bahwa orang itu sedang menghipnotis Kakek. Pulang ke rumah, Kakek menangis duduk di depan pintu memikirkan cara mencari pengganti uang 500 ribu pemilik kue yang dijual Kakek, kata istri Kakek.

Kue yang dijual Kakek adalah kue pemberian dari tetangga. Kakek berangkat pukul 08.00 sampai 11.00 kemudian dilanjutkan lagi pukul 14.00 hingga menjelang Maghrib, bahkan kadang setelah Isya baru pulang. Kakek hanya bisa mendapatkan 30 ribu sehari jika semua penjualan yang dibawa kakek terjual,

Kakek Munir dan keluarganya tinggal di tanah wakaf pemakaman. Rumah sederhana ini menjadi saksi perjuangan Munir menghidupi istri dan anak-anaknya. Anak Kek Munir memiliki disabilitas, sehingga ia dan istrinya harus mengurus dan mempersiapkan segala kebutuhan anaknya.

Bantu Donasi Klik Link Berikut : https://kitabisa.com/campaign/kakekmunir