Beritagan.com –
Mbah Darti (90 tahun) hidup sendiri tanpa anak dan suami. Suaminya meninggal puluhan tahun lalu. Sekarang tubuhnya kurus kering karena usia. Mbah Darti sudah tidak tahan lagi lama-lama, “Pusing rasanya kunang-kunang berdiri lama-lama, Nak” kata Mbah Darti
Tinggal di gubuk yang tidak layak huni penuh isian agar tidak bocor, “Ini rumah nenek, tapi tanah orang” bisiknya
Fisik saya tidak sekuat dulu, dulu saya berjualan bantal katun dan membawa 20 kg keliling kampung jalan kaki supaya bisa cari makan sendiri, sekarang susah makan. “Hari ini saya belum makan, ada yang keluar rumah memberi saya pisang,” kata Bu Darti.
Meski begitu, mbah tetap memaksa tubuhnya untuk terus berusaha. Mbah sana-sini menawarkan tenaganya untuk menjadi buruh. Hari ini Bu Darti adalah buruh yang membuat bantal kapas dan dibayar 7 ribu sehari. Gaji yang kecil tidak cukup untuk berobat. “Sepertinya perutmu sudah rusak, apa pun yang kamu makan, itu sakit,” kata Ms .
Mbah Darti semakin bingung dengan keadaannya saat ini, dia sering tidak bekerja. “Kalau tidak ada makanan, saya coba puasa, Nak, tapi perut saya terasa seperti kempis,” kata Bu Darti, “Saya tidak kuat, Nak, karena saya bahkan tidak berpuasa untuk sarapan, saya hanya minum air putih,” tambahnya.
Mbah tidak pernah meminta belas kasihan siapa pun, jika ada, saya akan memakannya, jika tidak, saya hanya akan diam, Mbah menanam singkong di belakang rumah untuk memakan singkong ketika sudah cukup untuk dipanen, jika tidak, Mbah memasak daun dengan garam.
Di usia saya yang tidak lagi muda, sebenarnya saya sangat lelah. Setiap hari berjualan, setelah berjualan, saya masih harus mencari kayu, menimba air dari sumur, dan menambah penghasilan dengan menjadi buruh agar Mbah tidak kelaparan
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/mbahdarti”>https://donationline.id/mbahdarti
Sumber Berita : viralpedia.id