Breaking News
Perjuangan Adik Yatim Piatu Ini Rela Jadi Buruh Bangunan Demi Hidupi Neneknya yang Sedang Sakit

Perjuangan Adik Yatim Piatu Ini Rela Jadi Buruh Bangunan Demi Hidupi Neneknya yang Sedang Sakit

Beritagan.com –

Iman sekarang berusia 15 tahun dan duduk di kelas 7 SMP. Hidupnya sangat menyedihkan karena sejak usia 1 tahun dia dengan tulus menjadi yatim piatu dan ibunya tidak pernah datang untuk memeluknya, penantian yang sangat lama untuk orang tuanya seolah tidak pernah ada kepastian.

Hanya kepada neneknya dia bisa mengeluh setiap hari, kelelahan sering terlihat dari nenek tercintanya, saat itu dia harus berjuang sendiri untuk bertahan hidup, dia sudah tidak muda lagi, sakit-sakitan sering memukul neneknya” tidak tega melihatnya nenek harus pergi mencari buah pinang untuk biaya makannya sendiri” padahal penghasilannya sangat kecil, apalagi untuk kebutuhan lain, untuk biaya makan dia sangat minim, bahkan neneknya sudah sering jatuh sampai pinggang berulang.

Sebagai cucu satu-satunya, Iman tidak tinggal diam, melihat kondisi neneknya yang sering sakit-sakitan, ia harus bisa membantu neneknya mencari makan untuk hari itu, tidak segan-segan bekerja sebagai kuli bangunan, atau sebagai porter yang membawa buah aren, itu hanya inisiatifnya sendiri. Untuk mendapatkan gaji, setiap pulang sekolah dia juga membantu tetangganya yang sedang membangun rumah, paling banyak dia diberi gaji Rp. 10.000 atau 20.000, itupun karena orang memberi karena kasihan dan menghargai semangat seorang anak yang mau bekerja keras untuk hidup.

Kadang kalau berangkat sekolah tidak langsung pulang, tapi langsung mencari pekerjaan apa saja yang penting Iman sesampainya di rumah bisa membawa nasi untuk dimakan bersama nenek.

Kesedihan Nenek Sarti sangat terasa, karena cucu satu-satunya ketika seragam sekolah iman kotor, memaksa iman

Besok sekolah pakai baju gratis, kondisi ini karena iman hanya punya satu seragam, meskipun hanya satu seragam tidak menghalangi iman untuk pergi ke sekolah untuk terus mengikuti pelajaran, demi mencapai cita-cita menjadi guru. hari bisa membahagiakan nenek dan ikut mencerdaskan bangsa.

Untuk iman, sekolah sambil bekerja adalah sebuah keharusan, karena jika tidak bekerja iman tidak bisa makan, bahkan terkadang iman karena lelah bekerja besok tidak bisa sekolah, ini tentu saja iman.

Demi bertahan dan bisa melanjutkan studinya, Iman Rela tidak menikmati masa kecilnya, mungkin saat teman-temannya sibuk bermain, ia justru harus bekerja keras membantu neneknya yang sering sakit-sakitan karena usianya yang sudah lanjut.

Ketinggalan pelajaran, tapi iman tetap di rumah belajar, padahal iman sambil belajar atau istirahat sering didera kegelisahan karena rumah lapuk dimakan usia, lantai hanya dari bambu, tembok sama, sekarang kondisinya sangat memprihatinkan , rumah sudah mulai miring, sewaktu-waktu bisa roboh,

Bagi Iman dan Eyang Sarti, bukannya tidak berusaha memperbaiki rumah, tapi bagaimana lagi, apalagi memperbaiki rumah, makan sehari-hari saja sudah sangat susah.

Bantuan Donasi: https://donasionline.id/imandannenek”>https://donationline.id/imandannenek




Sumber Berita : viralpedia.id

About ANDRIAN KANAMOTO

Check Also

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Kisah Haru Kakek 80 Tahun ini, Hidup Sebatang Kara dan Tidak Bisa Berjalan

Beritagan.com – Selama tiga tahun terakhir, Mbah Repat tinggal sebatang kara di sebuah rumah di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *