Beritagan.com –
Pak Zaini (60) berjuang menjadi tukang becak motor (bentor) untuk menghidupi istrinya. Dari jam 8 malam sampai jam 12 malam Pak Zaini menunggu penumpangnya. Bentor yang digunakannya adalah bentor sewaan, biayanya 20 ribu/malam. Sedangkan Pak Zaini sering tidak mendapatkan penumpang, bahkan untuk uang titipan, Pak Zaini sering berhutang terlebih dahulu. Istrinya menderita gangguan jiwa sejak 3 tahun terakhir, semua kebutuhannya harus dibantu Pak Zaini.
Dari pagi hingga sore, Pak Zaini harus mengurus istrinya. Awalnya Pak Zaini juga merawat anaknya yang juga mengalami gangguan jiwa, jadi Pak Zaini merawat 2 orang. Tapi anaknya meninggal beberapa hari yang lalu. “Jadi sekarang saya tinggal berdua dengan istri saya. Hidup saya susah tapi saya tidak mau istri saya kesusahan atau kelaparan, cukup saya tanggung,” kata Pak Zaini.
Pak Zaini dan istrinya tinggal di rumah kontrakan berukuran 3×2 meter. Istrinya hanya mengandalkan Pak Zaini untuk kebutuhan sehari-hari. “Untuk makannya saya harus berpenghasilan lebih dari 20 ribu, sewa bentor yang sama untuk makan istri saya dan saya. Tapi jarang ada penumpang, apalagi karena pandemi, sulit,” katanya lembut.
Tidak hanya untuk makan, tidak untuk membayar sewa. Seringkali Pak Zaini hanya bisa menangis. “Pandemi itu sangat terasa ya mas, saya sering pulang ke rumah capek, tapi apa boleh buat? Saya sudah berusaha, rezeki ada di tangan Tuhan, insya Allah saya masih kuat,” ujarnya dengan berlinang air mata. mata.
Pak Zaini padahal mau menabung supaya bisa punya uang untuk modal usaha dagang. Karena kalau berdagang istrinya tidak perlu ditinggal di rumah. Kasihan istrinya sendiri, apalagi saat dia butuh sesuatu. “Saya ingin punya modal usaha untuk berdagang, jadi bisa di rumah dagang, maaf kalau malam istri harus ditinggal sendirian di rumah,” kata Pak Zaini.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/perjuanganpakzaini”>https://donationline.id/perjuanganpakzaini
Sumber Berita : viralpedia.id