Beritagan.com –
Hidup sendiri dan berada di garis kemiskinan bukanlah hal yang mudah bagi seorang nenek bernama Rusmini. Di masa tuanya, nenek ini harus bekerja keras mengais biji-bijian dan mencari ikan untuk mencari nafkah.
Mengutip dari media setempat (12/5/2020), nenek berusia 71 tahun ini merupakan warga Desa Teras Tayib RT 06/ RW 03, Desa Kamaruton, Kecamatan Kragilan, Kabupaten Serbu. Saat ini nenek Rusmini tinggal di rumah yang reyot dan lapuk karena usia.
Berbeda dengan kebanyakan orang, setiap hari ia masih menggunakan tungku kayu untuk memasak. Listrik di rumahnya juga masih dengan tetangganya yang masih terhitung keponakan.
“Listriknya bisa untuk keponakan saya, saya bahkan tidak punya waktu untuk membayarnya. Ya, rumahnya juga berantakan,” kata Nenek Rusmini seperti dikutip dari Suara.
Sedihnya, meski hidup di garis kemiskinan, Nenek Rusmini mengaku tak pernah sekalipun mendapat dorongan untuk program sosial atau kesehatan dari pemerintah daerah dan pusat.
“Tidak bisa mendorong, hanya bisa mendorong beras dari Camat. Tidak ada yang diberikan. Saya minta tolong, tapi tidak bisa berkata apa-apa. Ada juga KTP dan KK,” katanya.
Untuk mencari nafkah setiap hari, nenek yang kesepian ini terpaksa mengais sisa gabah atau bulir padi di sawah saat panen raya. Terkadang, ia juga harus mencari ikan di sungai dan ladang untuk dijual lagi nanti.
Jika tidak laku, maka Nenek Rusmini akan mencernanya untuk makanan sehari-hari. Terkadang, ada tetangga yang membeli karena kasihan pada nenek.
“Makanannya dikasih, kadang ada yang kasih, kadang dari sisa nasi di sawah, (mencari gabah di sawah) bisa setengah ember. Cari ikan kecil di sungai (sungai) untuk dijual lagi. . Cuma ada (yang beli) kalau saya kasihan,” sambungnya.
Sumber Berita : viralpedia.id