Beritagan.com –
Fisiknya yang sudah lemah, ia biasa keliling berjualan gula merah untuk bisa makan bersama cucunya, Nasrul ke luar negeri. Nasrul baru saja memasuki kelas 6 SD.
Adalah Sansiara Daeng Tene, sering dipanggil Daeng Tene (72 tahun). Harus merantau ke Kota Makassar sejak ditinggal suaminya sejak 25 tahun lalu. Di Makassar, dia dan cucu kecilnya tinggal di rumah kontrakan yang berarti dia harus membayar 600 ribu setiap bulan.
Bahkan, dengan tubuhnya yang sudah lemah, Daeng Tene tidak bisa bekerja lebih keras dan lebih lama. Hanya mampu menjual gula merah yang dibawanya seberat 5 KG, dari pagi hingga siang hari.
Penghasilan tidak banyak dan tidak menentu. Jika Anda menjual Daeng Tene, Anda bisa mendapatkan 21 ribu. Gula merah itu dijual dengan harga 7 ribu per biji, dan sehari biasanya hanya menjual 3 biji, paling banyak 4 biji.
Uang itu digunakan untuk makan bersama cucu, juga untuk biaya sekolah dan membayar sewa juga.
“Uangnya lebih irit, jadi bisa kita pakai untuk makan, sekolah untuk cucu kita, dan juga untuk bayar sewa agar kita tidak hidup di jalanan” – Daeng Tene.
Kalau hujan, Daeng Tene tidak bisa bekerja berjualan gula merah, tidak kehabisan ide, akhirnya mengumpulkan sampah plastik, untuk dikumpulkan dan setelah banyak, dijual seharga 10 ribu rupiah.
“Kalau tidak punya uang sama sekali, hanya bisa puasa, dan minum air hujan untuk berbuka,” kata Daeng Tene.
Sedangkan sewanya kini menunggak 2 bulan, padahal uangnya sudah ditabung dan dia hanya makan nasi setiap hari, tak jarang dia juga berpuasa. Kalau harus menunggak lagi, Daeng Tene takut diusir dari rumah kontrakannya. Belum lagi cucunya yang masih belajar online, membutuhkan handphone untuk fasilitas belajar, mengerjakan tugas juga.
“Saya lebih suka tidak makan, Nak, daripada tidak membayar sewa, karena jika saya tidak membayar sewa, saya takut diusir,” – katanya dengan mata berkaca-kaca.
Impian Daeng Tene adalah pergi ke tanah suci. “Apa daya nak, apalagi ke tanah suci, makan pun sering susah.”
Kalau sudah belajar offline, cucunya harus sekolah, tapi dia hanya punya seragam, sedangkan dia tidak punya celana dan sepatu.
Sementara itu, orang tua Nasrul tinggal di kampung halamannya dengan keadaan menyedihkan yang sama dengan Daeng Tene, sehingga mereka menitipkan anaknya pada Daeng Tene.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/daengtene”>https://donationline.id/daengtene
Sumber Berita : viralpedia.id