Beritagan.com –
Nenek Umrani (80) setiap hari membawa kantong plastik besar untuk barang bekas yang didapatnya. Nenek masuk dengan sandal lusuh, pakaian sobek, dan jilbab kecilnya. 1-2 Kg ampas nenek dapat setiap hari.
Biasanya, nenek terlebih dahulu mengumpulkan rongsokan di depan rumah karena tidak memiliki kendaraan untuk pergi ke pengumpul. Setelah 5 hari, biasanya rongsokan itu dibeli oleh pengepul yang datang dan nenek mendapat sekitar 60 ribu rupiah.
Uang yang didapat nenek cukup untuk menghidupi nenek dan anak ODGJ-nya. “Kalau tidak punya uang, kami makan saja yang tersisa, entah itu nasi dan garam atau kecap. Kalau tidak ada nasi, Nenek puasa saja,” katanya dengan berlinang air mata.
Suami nenek saya sudah lama meninggal. Sementara itu, anak dan cucu mereka tewas dalam tsunami Aceh 2006 silam. Hanya satu anak yang masih hidup, ia juga menderita gangguan jiwa. Nenek dan anaknya yang sakit bertahan hidup hanya dengan upah mencari barang rongsokan. Anaknya juga sering membantu nenek membersihkan sampah.
Kelaparan sering dirasakan oleh Nek Umrani dan anaknya. Tapi mau bagaimana lagi, belum ada upah untuk mengumpulkan sampah. “Nenek hanya bisa berdoa dan berusaha. Kami sering kelaparan tapi harus sabar, Nenek tidak mau mengemis di jalan, Nenek masih kuat untuk bekerja agar bisa makan,” ujarnya lirih.
Bantuan Donasi: https://donasionline.id/bantunenekumrani”>https://donationline.id/bantunenekumrani
Sumber Berita : viralpedia.id